Unimma (30/03/2024) – Pesantren Ramadan MPKSDI PWM Jawa Tengah berlangsung di auditorium Universitas Muhammadiyah Magelang dan dihadiri oleh seluruh unsur pendidikan dan Kaderisasi PDM dan perwakilan Ortom se-Jawa Tengah.
Pesantren Ramadan PWM JATENG ini berbeda dengan kegiatan lain, menurut ketua MPKSDI PWM Jateng dalam sambutannya Bp. Hamam Sanadi, M.Pd, P.hD., bahwa kegiatan perintah ibadah sholat adalah perintah yang Allah minta langsung kepada ummat Islam melalui nabi dengan peristiwa Isro mi’raj. maka momentum Pesantren Ramadan merupakan ibroh dari peristiwa Isro mi’raj sebagai upaya penegakan tiang agama. kegiatan Pesantren Ramadan kali ini mengusung tema “Meneguhkan Paradigma Perkaderan di Tengah Gelombang Perubahan”.
disampaikan juga oleh rektor Unimma, bahwa unimma dan seluruh komponen didalamnya berkomitmen menjadi leading sector MPKSDI dengan terus menggalakkan program pendidikan D1 keMuhammadiyahan yang saat ini sudah memasuki angkatan ke empat.
Juga disampaikan oleh ketua PWM Jateng KH. Drs. Jumari, bawa pandangan beragama ini cenderung identik dengan spiritual individu. termasuk puasa, bahwa dengan beribadah secara individu maka harusnya semakin mengingatkan ibadah yang aplikasi dan meluas. di tegaskan pula bahwa warga Muhammadiyah dalam beribadah harus menyangkut komitmen spiritual dan sosial secara menyeluruh. di sampaikan juga bahwa ayat Al-Qur’an ini harus di manifestokan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan sehari-hari.
dalam amatnya, KH. Jumari, ada enam poin yang harus di internalisasi oleh kader Muhammadiyah,
1. ketulusan, bahwa warga Muhammadiyah harus benar-benar tulus dalam Bermuhammadiyah,
2. Percaya Diri dan rendah hati, semua kader harus memposisikan diri sebagai Pimpinan, dalam tingkatannya masing-masing. pimpinan harus terus memantaskan diri dalam kompetensi nya sebagai pimpinan. sebagai pimpinan juga harus rendah hati.
3. Konsisten, mampu menjadikan Muhammadiyah sebagai wadah untuk menghidupkan persyarikatan melalui fasilitas dan layanan yang ada di Muhammadiyah.
4. Istiqomah dalam sistem gerakan, pimpinan harus tetap Istiqomah, jenjang karir dalam kaderisasi juga harus menjadi perhatian.
5. Pimpinan Royal anak buah loyal, menjadi pimpinan harus punya kelebihan, dan karena sudah menginfakkan hartanya / berkorban untuk organisasi. juga kompetensi untuk menjaga harkat dan martabat Muhammadiyah.
6. Jangan Membohongi Muhammadiyah, ini di tujukan untuk mereka yang merebut segala potensi Muhammadiyah untuk keuntungan pribadi.
selanjutnya kegiatan Pesantren Ramadan MPKSDI ini berlangsung selama dua hari dengan launching dan sosialisasi SIMPEKA atau sistem manajemen pendidikan dan Kaderisasi oleh tim MPKSDI PWM JATENG.