Temanggung, 22 Februari 2025 – SMA Muhammadiyah 1 Temanggung berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung menggelar acara “Gelar Budaya Pelajar Tahun 2025” pada Sabtu, 22 Februari 2025. Acara yang diselenggarakan di Gedung Budaya Kabupaten Temanggung ini mengusung tema “Kearifan Lokal dan Gaya Hidup Berkelanjutan” sebagai bagian dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Wilayah 8, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Temanggung, Majelis Dikdasmen PNF, kepala sekolah Muhammadiyah, Dinas Kominfo, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Para siswa SMA Muhammadiyah 1 Temanggung bersama siswa SMP binaan, seperti SMP Muhammadiyah 4 Kranggan, SMP Muhammadiyah 6 Kaloran, dan SMP Muhammadiyah 2 Kedu, turut berpartisipasi dengan menampilkan berbagai kreasi budaya di panggung pentas.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Temanggung, Eny Nur Rofi’ah, dalam sambutannya mengatakan bahwa Gelar Budaya ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, khususnya mengenai pentingnya kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan. “Kami terus berinovasi dengan membuka kelas internasional, kelas tahfidz, serta sekolah Muhammadiyah Boarding School di Bulu Temanggung, untuk mendukung perkembangan potensi siswa secara menyeluruh,” tambahnya.
Acara ini menampilkan 18 penampilan budaya Nusantara yang merupakan karya kreasi siswa, seperti tari Kuda Lumping, Warokan, Topeng Ireng, Gugurnya Gunung, Reog, Tari Gendro, Monolan, Cendrawasih, Kubro Siswo, Bungong Jumpa, serta beberapa tarian lainnya dari SMP Muhammadiyah binaan. Heny Mega Anjani, Ketua P5, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga mengandung unsur-unsur kearifan lokal yang meliputi tradisi, adat istiadat, kesenian, dan festival lokal, sebagai upaya pelestarian budaya daerah.
Selain itu, pada tema Gaya Hidup Berkelanjutan, kelompok siswa kelas XI memamerkan batik ecoprint, sebuah teknik yang mengedukasi siswa tentang lingkungan serta penggunaan bahan alami untuk menghasilkan kain dengan warna yang khas dan unik. “Pelestarian seni budaya kearifan lokal sangat penting untuk menjaga dan mengenalkan budaya kepada generasi muda agar tidak terlupakan, sekaligus mendorong kreativitas siswa,” ujar Eny.
Tri Raharjo, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, memberikan apresiasi terhadap inisiatif SMA Muhammadiyah 1 Temanggung dan berharap kegiatan ini dapat terus berkembang untuk meningkatkan kesadaran dan kebanggaan terhadap budaya dan tradisi daerah. Ia juga mendorong siswa untuk berkolaborasi dalam event gelar budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Budpar setiap tahunnya.
Aris Goetomo dari Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah Wilayah 8 juga menyampaikan apresiasi dan menekankan pentingnya pelajaran ekstrakurikuler seni budaya di sekolah. Ia menjelaskan bahwa model pembelajaran kesenian di sekolah kini beragam, seperti pembelajaran kolaboratif, praktik langsung, dan pengaplikasian teknologi, untuk memfasilitasi siswa dalam menciptakan karya seni yang mengintegrasikan unsur lokal dan modern.
Dalam konteks P5, gaya hidup berkelanjutan diperkenalkan melalui pembelajaran teknik batik ecoprint, yang memiliki banyak manfaat. “Selain mengurangi limbah dan meningkatkan kreativitas, batik ecoprint juga mengenalkan siswa pada sejarah dan tradisi batik sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia,” jelas Aris.
Dengan digelarnya “Gelar Budaya Pelajar 2025”, SMA Muhammadiyah 1 Temanggung, Dinas Kebudayaan, dan seluruh pihak terkait berharap dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap budaya dan lingkungan. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan nilai-nilai Pancasila melalui kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan, membentuk siswa yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan serta budaya bangsa.