BeritaUPP

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI: PDNA TEMANGGUNG MENGAJAK MASYARAKAT UNTUK MEMANEN AIR HUJAN, MENGELOLA SAMPAH ORGANIK DAN MENGURANGI RESIKO BANJIR

8
×

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI: PDNA TEMANGGUNG MENGAJAK MASYARAKAT UNTUK MEMANEN AIR HUJAN, MENGELOLA SAMPAH ORGANIK DAN MENGURANGI RESIKO BANJIR

Sebarkan artikel ini
SOSIALISASI DAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI: PDNA TEMANGGUNG MENGAJAK MASYARAKAT UNTUK MEMANEN AIR HUJAN, MENGELOLA SAMPAH ORGANIK DAN MENGURANGI RESIKO BANJIR.

Temanggung. Dalam rangka program pembinaan desa, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Temanggung menggelar Sosialisasi dan praktek pembuatan biopori kepada ibu ibu PKK di kelurahan Tlogorejo pada Sabtu, 14 Juni 2025. Acara tsb terselenggara atas kerja sama PDNA Temanggung, dinas pertanian & kelurahan tlogorejo.

Nasyiatul ‘Asiyiyah sebagai kelompok perempuan muda di lingkungan masyarakat, menjumpai berbagai macam permasalahan lingkungan, mulai dari masalah tidak optimalnya pengelolaan sampah, kurangnya penghijauan, berkurangnya daerah resapan air, hingga permasalahan alam seperti halnya curah hujan tinggi. Hal tersebut meningkatkan risiko bencana banjir di berbagai wilayah Kabupaten Temanggung. Berbagai permasalahan lingkungan yang tersebut, tidak lepas dari kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan.

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI: PDNA TEMANGGUNG MENGAJAK MASYARAKAT UNTUK MEMANEN AIR HUJAN, MENGELOLA SAMPAH ORGANIK DAN MENGURANGI RESIKO BANJIR.

Oleh karena itu, dalam rangka menanggulangi bencana banjir, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah menyelenggarakan Sosialisasi dan Praktek Pembuatan Biopori untuk Masyarakat di lingkungan perkotaaan, khususnya di kelurahan Tlogorejo, kecamatan Temanggung, kabupaten Temanggung. Acara diikuti oleh ibu ibu PKK di kelurahan Tlogorejo.

Acara diawali dg sambutan dari sekretaris PDNA kabupaten Temanggung, Ayunda Iffa Dwi Hikmawati, S.psi yang memperkenalkan apa itu Nasyiatul Aisyiyah dan program kerja PDNA kab Temanggung. Dilanjutkan dg sambutan dari lurah Tlogorejo, bapak Siyami yang menyampaikan tentang pentingnya pengelolaan sampah. Beliau juga memberikan apresiasi kepada Nasyiatul Aisyiyah atas program Sosialisasi Biopori ini.

Acara kemudian dilanjutkan dg materi inti yaitu dari sosialisasi biopori oleh ibu Sudarmini, Dinas Pertanian kab Temanggung. Ibu Sudarmini menekankan pentingnya pengelolaan sampah, dan Upaya pelestarian lingkungan agar menghindari kerusakan alam. Sampah yang ada sering kali tidak terkelola dengan baik; tidak adanya pemisahan antara sampah organic dan non organic sehingga sampah menumpuk menjadi salah satu factor penyebab banjir.

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI: PDNA TEMANGGUNG MENGAJAK MASYARAKAT UNTUK MEMANEN AIR HUJAN, MENGELOLA SAMPAH ORGANIK DAN MENGURANGI RESIKO BANJIR.

Selain itu, beliau menjelaskan saat ini air juga banyak yang tidak terserap di tanah karena kurangnya pohon pohonan besar di mana akarnya membuat lubang biopori secara alami dan air terserap ke tanah. Saat ini karena kurangnya daerah resapan air, air mengalir begitu saja tanpa terserap ke dalam tanah dan akhirnya berpotensi menimbulkan banjir. karena itu, biopori bisa menjadi alternatif Solusi mengatasi banjir. Beliau lalu menjelaskan apa itu biopori, apa fungsinya dan bagaimana menggunakannya. Biopori terutama dapat digunakan sebagai tempat pembuangan sampah organic sekaligus sebagai tempat resapan air hujan yang bisa menyuburkan tanah.

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI: PDNA TEMANGGUNG MENGAJAK MASYARAKAT UNTUK MEMANEN AIR HUJAN, MENGELOLA SAMPAH ORGANIK DAN MENGURANGI RESIKO BANJIR.

Setelah teori selesai disampaikan, acara dilanjutkan dengan tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh para peserta. Dalam kesempatan tersebut, PDNA juga memberikan kenang kenangan kepada pemerintah desa Tlogorejo berupa dua alat biopori dan linggis untuk menggali tanah. Alat tersebut diberikan oleh Wakil ketua bidang Kesehatan Lingkungan, ayunda Salsabila Nur Istighfari kepada Lurah Tologrejo. Acara kemudian dilanjutkan dengan praktek penanaman biopori. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dan semangat untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan di lingkungan masing masing (EN).

Komentar