Pada Ahad, 10 Desember 2023, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Temanggung mengadakan kajian pimpinan ke-3 di gedung dakwah Muhammadiyah Kowangan, menjadi tuan rumah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kowangan. Majelis tabligh dan tajdid PDM Temanggung mengkoordinir acara yang dihadiri oleh jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah, ketua dan anggota unsur pembantu pimpinan, organisasi otonom, Pimpinan Cabang, dan perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah se-kabupaten Temanggung.
Drs. H. Asy’ari Muhadi, MA, menjadi pemateri dalam acara tersebut, membahas Faham Agama Muhammadiyah. Muhammadiyah, yang tidak bermadzhab, mengambil pedoman dari al-Quran dan As-Sunnah, memperkenalkan sifat tajdid, toleransi, dan terbuka. Dalam faham agama dan amaliah ibadah, perbedaan muncul dari manhaj dan metodologi istinbat, menghasilkan fatwa yang berbeda di masalah furu’iyyah.
Muhammadiyah, meskipun tidak menolak ijtihad jama’i terhadap fatwa-fatwanya, tetap berpegang pada keputusan lama hingga ada keputusan baru. Sikap tidak toleran dan kurang terbuka terhadap kajian tarjih disebabkan oleh pemahaman dangkal terhadap metode ijtihad masing-masing ormas Islam. Kesadaran akan perbedaan metode ijtihad diharapkan dapat membawa toleransi dan memandang khilafiyah sebagai rahmat.
Setelah kajian, dilanjutkan dengan rapat dan koordinasi di bawah pimpinan Ketua PDM Temanggung, Drs. Makmun Pitoyo, M.Pd. Acara ini, yang diadakan setiap Ahad Kiwon di semua PCM Temanggung, menjadi platform silaturahmi dan koordinasi antarunsur Muhammadiyah. Momen ini dianggap penting untuk membahas kemajuan Muhammadiyah dan mempererat hubungan antaranggotanya.
